Kebiasaan memakan jajanan atau cemilan di luar jam makan utama seringkali dilakukan oleh banyak orang, baik muda, dewasa, atau juga anak-anak. Namun belum tentu cemilan yang sering kita konsumsi itu aman dan menyehatkan bagi tubuh kita. Lalu bagaimana kiat untuk memilih jajanan yang aman dan menyehatkan? Berikut beberapa cara memilih jajanan yang aman dan menyehatkan:
Jajanan atau yang sering disebut "CEMILAN" dapat dijadikan makanan selingan yang menyenangkan dan tentunya menyehatkan apabila kita bijak dalam memilih dan mengonsumsinya. Bagaimana cara memilih jajanan yang sehat dan bergizi?? Ini tipz-tipznya:
1. Usahakan untuk selalu membeli jajanan yang memiliki kemasan atau pembungkus
Banyak jajanan seperti gorengan, kue, cake, dan lain sebagainya yang dijual tanpa pembungkus. Meski harganya cenderung lebih murah dan rasanya enak, tapi sebaiknya kita mengurangi dan menghindari mengonsumsi jajanan tersebut. Jajanan yang tidak dibungkus tentu akan lebih mudah terkontaminasi oleh debu, bakteri Salmonella sp., dan mikroorganisme lain sehingga jika kita memakan jajanan tersebut, tentu akan berdampak kurang baik bagi tubuh kita, apalagi jika tubuh kita dalam kondisi yang kurang fit, tentu akan memperburuk kondisi tubuh. Dengan mengonsumsi jajanan yang memiliki kemasan atau pembungkus, setidaknya kita telah mencegah masuknya bakteri dan mikroorganisme penyebab penyakit ke dalam tubuh kita.
2. Lihat dan perhatikan tanggal kadaluwarsa pada kemasan snack
Sangat penting untuk memperhatikan tanggal kadaluwarsa (expired date) pada kemasan snack sebelum membeli snack atau jajanan. Hal ini karena pada snack atau jajanan yang sudah habis masa simpannya (kadaluwarsa), kualitasnya pun tentu sudah menurun. Selain itu, pada beberapa jajanan yang sudah kadaluwarsa akan muncul mikroorganisme atau jamur tertentu yang dapat membahayakan tubuh jika mengonsumsinya.
3. Hindari jajanan yang banyak mengandung bahan pewarna dan pengawet buatan
Banyak jajanan pada saat ini yang menggunakan bahan pewarna dan pengawet agar lebih menarik dan lebih tahan lama. Bahan pengawet dan pewarna yang khusus untuk makanan sesungguhnya tidak membahayakan tubuh jika dikonsumsi secara wajar dan tidak berlebihan. Namun yang berbahaya adalah jika bahan pengawet dan pewarna yang digunakan terlalu banyak dan tidak sesuai aturan. Selain itu, yang paling berbahaya adalah jika bahan pengawet dan pewarna yang digunakan sebenarnya bukan untuk makanan, seperti formalin, boraks, pewarna sintetik, dan lain sebagainya. Bahan-bahan tersebut tentu akan memberikan dampak membahayakan tubuh di masa mendatang. Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut sebaiknya dimulai dengan mengubah kebiasaan jajan yaitu dengan mengurangi jajanan yang mengandung banyak zat pewarna dan pengawet buatan.
4. Kurangi jajanan yang tinggi lemak dan glukosa sederhana
Jajanan yang tinggi lemak atau mengandung banyak glukosa sederhana umumnya sangat digemari oleh banyak orang karena rasanya yang enak. Namun yang belum banyak diketahui oleh orang adalah dampak jika terlalu sering mengonsumsi jajanan tinggi lemak atau tinggi glukosa sederhana. Makanan tinggi lemak, khususnya lemak jenuh jika dikonsumsi secara terus menerus atau terlalu sering akan dapat meningkatkan risiko obesitas dan aterosklerosis. Sedangkan makanan yang mengandung glukosa sederhana yang tinggi seperti kue manis, brownis, dan lain sebagainya, akan lebih mudah dicerna sehingga akan lebih cepat merangsang munculnya rasa lapar. Apabila hal ini tidak terkontrol, maka secara tidak disadari akan dapat menyebabkan berat badan meningkat atau berlebih.
5. Perbanyak konsumsi buah segar atau buah yang diolah menjadi makanan ringan
Mengonsumsi banyak buah sangat baik dan bermanfaat bagi tubuh. Buah segar dapat dijadikan sebagai makanan selingan yang menyehatkan dan bergizi karena kandungan vitaminnya yang tinggi. Selain itu, jika ingin memakan makanan ringan atau jajanan, buah pun dapat diolah menjadi snack yang tidak kalah enaknya dengan snack lainnya, misalnya seperti keripik pisang, keripik apel, keripik nangka, dan lain sebagainya.
6. Pilih jajanan yang mengandung nilai gizi
Dalam memilih jajanan sebaiknya jangan hanya melihat dari segi rasa atau segi harga, melainkan juga harus diperhatikan dari segi nilai gizi. Makanan ringan yang tidak mengandung nilai gizi (snack angin) tidak akan memberikan manfaat bagi tubuh sehingga akan sia-sia memakannya. Makanan ringan yang mengandung nilai gizi misalnya saja seperti kacang tanah, kacang mede, kedelai, popcorn, biskuit, dsb. Makanan ringan yang mengandung nilai gizi akan menyumbangkan energi dan zat gizi bagi tubuh sehingga dapat membantu mencukupi kebutuhan energi dan zat gizi tubuh.
gut gut
BalasHapusini artikel yg aq tulis di emulsi ndra,,hehehe,,,,,
BalasHapus